SURABAYA, Mengawali tahun 2020, Pemprov Jawa Timur akan melakukan misi dagang untuk yang pertama kalinya ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dan rencananya akan dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Medan, pada Selasa (4/2). Misi dagang ini nantinya juga akan dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Pemprov Jatim akan menggelar misi dagang untuk yang pertama kalinya di tahun 2020 ini ke Provinsi Sumut. Kami harap dalam kegiatan misi dagang ini akan banyak pelaku usaha baik dari Jatim maupun SUMUT yang ikut andil di dalamnya," demikian disampaikan Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah saat ditemui di Surabaya, Minggu (2/2).
Khofifah menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk langkah cepat dalam rangka memperluas pangsa pasar dalam negeri. Serta, salah satu upaya untuk bisa mempertemukan para pelaku usaha/penjual (trader) dengan para pembeli potensial (buyers) dari kedua provinsi. Sehingga, bisa saling berkoordinasi dan konfirmasi atas sektor unggulan daerah masing-masing khususnya di bidang perdagangan.
"Kami menginginkan para pelaku usaha di Jatim dan SUMUT baik pengusaha kecil, menengah maupun besar bisa lebih mengenal peluang pasar yang terbuka lebar bagi mereka," tukas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Khofifah menambahkan, dengan dilaksanakannya misi dagang ini maka diharapkan hubungan para pelaku usaha antar daerah akan semakin dekat. Serta, peluang ekspor antar provinsi juga akan semakin terbuka lebar. Dengan demikian, pertumbuhan perekonomian akan terus meningkat sehingga taraf hidup masyarakat akan menjadi semakin baik.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, selama tahun 2020 ini pihaknya akan melakukan misi dagang di beberapa provinsi di Indonesia. Usai dari Provinsi Sumut misalnya akan teragendakan misi dagang ke Provinsi Riau.
"Selama tahun 2020 ini, kami akan melakukan misi dagang ke berbagai provinsi di Indonesia. Upaya ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya lewat sektor perdagangan," tutup mantan Menteri Sosial ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jatim Drajat Irawan mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi 20 pelaku usaha dari Jawa Timur. Disamping itu, dirinya menegaskan akan ada banyak pelaku usaha dari Jatim yang ikut secara mandiri dalam gelaran misi dagang ke Provinsi Sumut.
"Kami akan memfasilitasi 20 pelaku usaha dari Jatim. Namun jumlah ini akan terus bertambah, mengingat banyak pelaku usaha yang secara mandiri mengikuti. Serta, beberapa OPD terkait juga akan mengajak pelaku usaha dari Jatim," urai Drajat sapaan akrab Kadisperindag Prov. Jatim.
Pada kegiatan misi dagang tersebut nantinya, juga akan dilakukan penandatangan kesepakatan bersama (Mou) antara Gubernur Khofifah dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tentang kerjasama pembangunan daerah. Sekaligus, penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Disperindag Prov. Jatim dengan Disperindag Prov. Sumut tentang Kerjasam Bidang Industri dan Perdagangan. Selain itu, juga penandatangan PKS antara DP3AK Prov. Jatim dengan DP3AK Prov. Sumut tentang Penangangan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Untuk diketahui, selama tahun 2019 Pemprov Jatim telah melaksanakan 5 kali misi dagang dengan total transaksi mencapai Rp. 2,84 trilyun. Diantaranya di Provinsi Sulawesi Selatan, Tangerang, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Surabaya, dan di Balikpapan. (*)
"Pemprov Jatim akan menggelar misi dagang untuk yang pertama kalinya di tahun 2020 ini ke Provinsi Sumut. Kami harap dalam kegiatan misi dagang ini akan banyak pelaku usaha baik dari Jatim maupun SUMUT yang ikut andil di dalamnya," demikian disampaikan Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah saat ditemui di Surabaya, Minggu (2/2).
Khofifah menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk langkah cepat dalam rangka memperluas pangsa pasar dalam negeri. Serta, salah satu upaya untuk bisa mempertemukan para pelaku usaha/penjual (trader) dengan para pembeli potensial (buyers) dari kedua provinsi. Sehingga, bisa saling berkoordinasi dan konfirmasi atas sektor unggulan daerah masing-masing khususnya di bidang perdagangan.
"Kami menginginkan para pelaku usaha di Jatim dan SUMUT baik pengusaha kecil, menengah maupun besar bisa lebih mengenal peluang pasar yang terbuka lebar bagi mereka," tukas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Khofifah menambahkan, dengan dilaksanakannya misi dagang ini maka diharapkan hubungan para pelaku usaha antar daerah akan semakin dekat. Serta, peluang ekspor antar provinsi juga akan semakin terbuka lebar. Dengan demikian, pertumbuhan perekonomian akan terus meningkat sehingga taraf hidup masyarakat akan menjadi semakin baik.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, selama tahun 2020 ini pihaknya akan melakukan misi dagang di beberapa provinsi di Indonesia. Usai dari Provinsi Sumut misalnya akan teragendakan misi dagang ke Provinsi Riau.
"Selama tahun 2020 ini, kami akan melakukan misi dagang ke berbagai provinsi di Indonesia. Upaya ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya lewat sektor perdagangan," tutup mantan Menteri Sosial ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jatim Drajat Irawan mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi 20 pelaku usaha dari Jawa Timur. Disamping itu, dirinya menegaskan akan ada banyak pelaku usaha dari Jatim yang ikut secara mandiri dalam gelaran misi dagang ke Provinsi Sumut.
"Kami akan memfasilitasi 20 pelaku usaha dari Jatim. Namun jumlah ini akan terus bertambah, mengingat banyak pelaku usaha yang secara mandiri mengikuti. Serta, beberapa OPD terkait juga akan mengajak pelaku usaha dari Jatim," urai Drajat sapaan akrab Kadisperindag Prov. Jatim.
Pada kegiatan misi dagang tersebut nantinya, juga akan dilakukan penandatangan kesepakatan bersama (Mou) antara Gubernur Khofifah dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tentang kerjasama pembangunan daerah. Sekaligus, penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Disperindag Prov. Jatim dengan Disperindag Prov. Sumut tentang Kerjasam Bidang Industri dan Perdagangan. Selain itu, juga penandatangan PKS antara DP3AK Prov. Jatim dengan DP3AK Prov. Sumut tentang Penangangan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Untuk diketahui, selama tahun 2019 Pemprov Jatim telah melaksanakan 5 kali misi dagang dengan total transaksi mencapai Rp. 2,84 trilyun. Diantaranya di Provinsi Sulawesi Selatan, Tangerang, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Surabaya, dan di Balikpapan. (*)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.