MADIUN, Bupati Madiun, Jawa Timur, menjadi Inspektur Upacara (Irup) Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Senin 1 Oktober 2018.
Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, memgatakan, tempat dilaksanakannya upacara ini merupakan saksi sejarah kekejaman PKI 1948.
"Kejadian seperti itu jangan sampai terulang lagi dengan alasan apapun. Ini terkait dengan akhlak dan moral kita. Kemarin sebelum acara upacara ini, sudah ada kegiatan lintas alam. Itu dalam rangka menanamkan moral dan sejarah bagi pemuda-pemudi kita," kata H. Ahmad Dawami.
Kegiatan positif seperti itu, lanjutnya, akan terus lakukan. "Sehingga apa yang terjadi di monumen ini tersosialisasikan dan dapat dipahami bahwa di sini banyak korban dari keganasan PKI," tambahnya.
Bupati juga akan menghilangkan stigma tentang Madiun sebagai tempat PKI. "Madiun dalam sejarah itu korbannya PKI dan tempat melawan pemberontakan PKI. Sehingga banyak pahlawan yang lahir di Madiun. Intinya, sejarah di Madiun akan kita sampaikan secara lebih luas," tegasnya.
Usai upacara, H. Ahmad Dawami dan tamu undangan serta pelajar, kemudian melihat-lihat relief kekejaman PKI 1948 dengan dipandu oleh sejarawan dari Dinas Pendidikan untuk mendengarkan cerita bagaimana sejarah kekejaman PKI pimpinan Muso. (Rohman/Dibyo).
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.