![]() |
Kirab Silat dalam resepsi pernikahan Rafidh dan Ayu di Gedung Wanita Chandra Kirana Surabaya tampil menawan. |
Apa itu? Kirab silat yang digagas Rafidh dengan menggandeng pelatih silat IPSI (Ikatan Pelatih Silat Indonesia) Kota Surabaya, Achmad Jamaluddin S.Th.I, itu menjadi semacam prosesi Pedang Pora yang biasa disaksikan dalam pernikahan ala militer. Bertempat di lantai 2 Gedung Wanita Chandra Kirana Jl Kalibokor Selatan 2 Surabaya, Minggu, 21 Juli 2019, salah satu cabang olah raga itu dikemas menarik dengan melibatkan 27 pesilat.
Kirab silat dipimpin langsung Jamaluddin dengan melantunan Surat Ar Rum ayat 21. Maknanya, diharapkan perjalanan pengantin membina rumah tangga akan mendapatkan berkah dari Allah sehingga sakinah mawaddah warahmah. Setelah itu aksi diawali dengan sajian Silat Kipas yang dibawakan 5 orang atau beregu yang melakukan gerakan silat dengan membawa kipas yang dimainkan indah. “Dalam mengarungi bahtera pernikahan keduanya harus melihat ke depan masa yang akan datang dengan indah,” katanya.
Di antara aksi mereka itu Rafidh yang juga pesilat ikut tampil sendirian menunjukkan beberapa gerakan silat yang dikuasainya. Saat itulah Rafidh yang tampak gagah dalam balutan jas, terlihat wibawa sebagai sosok pemimpin rumah tangga dengan gerakan tunggal silat yang tangguh. Usai aksi silat kipas, perjalanan Rafidh-Ayu menuju ke pelaminan melalui Tapel Kuda.
Di sana, telah berjajar 10 pesilat berhadapan membentuk barisan. Menggandeng Ayu, Rafidh melalui jajaran pesilat ini seperti layaknya prosesi Pedang Pora dalam tradisi militer. Namun bedanya, Rafidh-Ayu melintas di jajaran para pesilat tangguh sebagai pagar betis. Aksi ini menurut Jamaluddin menandakan bahwa kedua mempelai melalui tahapan rumah tangga.
Untuk membuktikan bagaimana upaya pengantin pria menghadapi hambatan dalam rumah tangganya nanti ada pesilat yang menantangnya. Tampillah dua pasang pesilat ganda atau empat orang yang beraksi dengan tangan kosong. Mereka bergulat saling beradu menjadi simbol hal-hal yang bakal terjadi dalam rumah tangga.
Inilah tantangan rumah tangga yang harus diselesaikan Rafidh. Seolah ada yang menghambat laju perjalanan kedua mempelai, tantangan itu berhasil diselesaikan dengan baik oleh Rafidh sebagai kepala rumah tangga. Selain aksi ganda 4 pesilat itu ada bentuk hambatan lain yaitu sepasang pesilat dengan menggunakan senjata tajam yaitu celurit. Keduanya berduel saling menunjukkan kekuatan di depan Rafidh.
Namun digambarkan Rafidh mampu melerainya sehingga semua tantangan yang diberikan kepadanya mampu diatasi. Dengan berakhirnya aksi itu maka perjalanan Rafidh bersama istrinya menjadi lancar. Mereka tampak yakin menuju pelaminan diiringi kedua orang tua dan kerabat dari kedua mempelai. Eloknya, semua aksi diiringi gamelan Jawa secara live oleh 10 orang penabuh yang juga pesilat. (*)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.