TRENGGALEK, Memasuki hari ketiga setelah lebaran, tradisi tradisi halal bihalal atau open house bersilaturahmi maupun menerima tamu dirumah dilakukan oleh banyak pihak termasuk Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama ayahanda Hermanto Dardak.
Bahkan, rumah kediaman kelahiran ayahanda Emil Dardak yakni Hermanto Dardak yang terletak di Jl. Wachid Hasyim No. 10 Trenggalek itu menerima kunjungan dari seluruh lapisan masyarakat dengan beragam profesi Jumat (7/6).
Dengan penuh suasana yang akrab dan sukacita itu, Emil bersama Ayahanda menemui semua masyarakat Trenggalek. Masyarakat yang hadir ikut antri dengan sabar mulai dari penarik becak, penarik kuda delman, petani, dan profesi lainnya.
Dalam kesempatan itu, Emil Dardak mengakui bahwa tradisi halal bihalal atau open house ini diselenggarakan setiap tahun pada hari kedua atau ketiga setelah lebaran dengan menghadirkan keluarga besar dari Dardak.
"Kita tidak ingin kebersamaan keluarga dardak terhadap masyarakat ini hilang. Oleh karena itu untuk kami upayakan ada kegiatan silaturahmi masyarakat seperti ini seusai lebaran. Semoga ini jadi tradisi bagi saya pribadi dengan harapan mempererat persaudaraan antar masyarakat Trenggalek asli maupun yang rantau," ujarnya
Juga Bagikan Bingkisan di Masjid Bani Dardak
Setelah melakukan open house di kediamannya, Emil Dardak bersama ayahanda juga melakukan kegiatan serupa di Masjid Bani Dardak yang terletak di Suruh Kab. Trenggalek seusai Sholat Jumat.
Posisi masjid ini sangat strategis karena berada di sepanjang jalan menuju Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Trenggalek dengan Ponorogo-Pacitan. "Kami berterima kasih kepada Takmir dan masyarakat di Suruh yang telah meramaikan masjid ini melalui aktifitas keagamaan seperti belajar Al Quran dan taman baca," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut keluarga besar Bani Dardak memberikan santunan kepada anak TPA dan Taman Bacaan umum yang ada di Komples Masjid Bani Dardak Trenggalek, kemudian dilanjutkan berziarah ke makam leluhur Bani Dardak. (RR)
Bahkan, rumah kediaman kelahiran ayahanda Emil Dardak yakni Hermanto Dardak yang terletak di Jl. Wachid Hasyim No. 10 Trenggalek itu menerima kunjungan dari seluruh lapisan masyarakat dengan beragam profesi Jumat (7/6).
Dengan penuh suasana yang akrab dan sukacita itu, Emil bersama Ayahanda menemui semua masyarakat Trenggalek. Masyarakat yang hadir ikut antri dengan sabar mulai dari penarik becak, penarik kuda delman, petani, dan profesi lainnya.
Dalam kesempatan itu, Emil Dardak mengakui bahwa tradisi halal bihalal atau open house ini diselenggarakan setiap tahun pada hari kedua atau ketiga setelah lebaran dengan menghadirkan keluarga besar dari Dardak.
"Kita tidak ingin kebersamaan keluarga dardak terhadap masyarakat ini hilang. Oleh karena itu untuk kami upayakan ada kegiatan silaturahmi masyarakat seperti ini seusai lebaran. Semoga ini jadi tradisi bagi saya pribadi dengan harapan mempererat persaudaraan antar masyarakat Trenggalek asli maupun yang rantau," ujarnya
Juga Bagikan Bingkisan di Masjid Bani Dardak
Setelah melakukan open house di kediamannya, Emil Dardak bersama ayahanda juga melakukan kegiatan serupa di Masjid Bani Dardak yang terletak di Suruh Kab. Trenggalek seusai Sholat Jumat.
Posisi masjid ini sangat strategis karena berada di sepanjang jalan menuju Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Trenggalek dengan Ponorogo-Pacitan. "Kami berterima kasih kepada Takmir dan masyarakat di Suruh yang telah meramaikan masjid ini melalui aktifitas keagamaan seperti belajar Al Quran dan taman baca," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut keluarga besar Bani Dardak memberikan santunan kepada anak TPA dan Taman Bacaan umum yang ada di Komples Masjid Bani Dardak Trenggalek, kemudian dilanjutkan berziarah ke makam leluhur Bani Dardak. (RR)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.