Hal itu, diungkapkan oleh Pangdam ketika menggelar acara cangkruk'an yang berlangsung di rumah dinasnya di Jalan Raya Darmo, Kota Surabaya. Sabtu, 13 April 2019 malam.
"Cangkruk'an ini, sebetulnya sudah saya mulai pada tahun 2012 pada saat saya menjabat sebagai Danrem 084/Bhaskara Jaya," ungkapnya. "Waktu itu, sudah berlangsung selama tiga kali, hingga akhirnya saya berpindah ke Aceh," imbuh Jenderal Bintang Dua kelahiran Kota Pahlawan ini.
Digelarnya cangkruk'an tersebut, kata mantan Wakil Gubernur Akademi Militer, sesuai dengan adanya permintaan dari ormas di Jawa Timur yang selama ini telah berkontribusi menjaga keamanan dan kenyamanan di Surabaya, dan di Jawa Timur pada umumnya.
"Kebetulan sekarang saya jadi Pangdam. Nah, dari elemen masyarakat ini dorong untuk dilaksanakan lagi (Cangkruk'an, red)," jelasnya.
Pada pelaksanaan pesta demokrasi mendatang, imbuh Pangdam, dirinya telah menyiagakan setidaknya 17 ribu yang nantinya bakal ditempatkan di masing-masing Kodim di wilayah Kodam Brawijaya.
"Satu Kodim ada 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) prajurit TNI yang terdiri dari TNI-AD, AL, dan AU," tegasnya.
Untuk diketahui, Cangkruk'an tersebut dihadiri kurang lebih sebanyak 40 organisasi masyarakat yang berada di Jawa Timur. Selain organisasi Putera Surabaya (Pusura), acara itu juga turut dihadiri oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), FKPPI, Senkom, Komunitas Mahasiswa Papua, Bonek Surabaya, Mahasiswa Maluku, Gemas Surabaya, hingga puluhan ormas di Jawa Timur lainnya.
(rr)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.