"Mereka berdua tawadhu dan percaya pada takdir Allah SWT, dengan menghargai pilihan rakyat Jatim. Jadi untuk apa ribut - ribut. Sebagai insan mereka berdua memaksimalkan ikhtiar dan doa, karena itulah relatifitas manusia. Kemuthlakan milik Tuhan Yang Maha Kuasa, mereka berdua menyadari sepenuhnya hal itu," kata Heri Purwanto salah satu pakar politik Jatim ditemui beritalima.com.
Sementara menurutnya, tetangga sebelah dianggap selalu uring-uringan dengan panwas, mengadu kepada panwas soal ini-itu. Namun, setelah diteliti panwas atau penegak hukum, tidak ditemukan secara substansial atau material adanya pelanggaran.
"Saya meyakini ini hanya upaya untuk menimpakan citra buruk kepada pasangan GUSTI," ujarnya.
Tidak hanya itu, ada upaya mengobral fiqih perihal memilih pemimpin dengan embel embel dosa dan pahala, sebab memilih cagub mereka dipathok dengan fardhu ain.
"Bukankah ini melibatkan Tuhan pada gawe pilgub. Allah SWT adalah dzat dengan predikat yang tidak bisa diapa-apakan, tidak terjangkau oleh akal dan panca indera kita. Dengan upaya itu Allah SWT diturunkan ke Mahaan-Nya, karena diseret dalam rebutan kursi pilgub," terang dia.
Heri menambahkan kepanikan lawan Gusti masih belum berhenti, dan negara disinyalir tidak netral.
"Tidak tanggung tanggung yang mengeluarkan sinyalemen mantan presiden. Dia telah menjatuhkan martabat dirinya sendiri, karena reaksi yang muncul diunggahnya, fakta fakta penggunaan kekuasaan presiden sebelumnya saat pilpres, pada masa jabatannya yang kedua (baik melalui KPU maupun badan intelijen negara)," tutupnya. (RR)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.