MEDAN – Merasakan kebersamaan di bulan suci Ramadan 1439 Hijriah, ratusan masyarakat menghadiri buka puasa bersama di Rumah Pemenangan Relawan Djarot-Sihar di Jalan Hayam Wuruk, Medan, Kamis (24/5/2018).
Ratusan masyarakat tersebut terdiri dari kaum dhuafa, masyarakat kurang mampu, anak yatim piatu dan warga sekitar. Sebelum buka puasa, acara diisi dengan tausiah dengan penceramah Ustaz Sahnemi Siregar. Dalam ceramahnya, Sahnemi mengingatkan agar melaksanakan ibadah puasa, mengikuti ajaran dan sunah Nabi Muhammad SAW.
Hal itu perlu dilakukan, agar nikmat dan pahala selama menjalani ibadah puasa itu tercapai dengan ridho Allah SWT. Ia menyebutkan, orang yang melaksanakan ibadah puasa akan sehat jasmani dan rohani. Kalau puasanya sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah.
"Rasulullah buka puasa hanya makan satu buah kurma, kemudian segelas air. Seterusnya salat magrib. Maka kalau itu dilaksanakan Insya Allah akan sehat jasmani," tuturnya.
Dengan menggenakan baju koko cokelat, sang ustaz menjelaskan, bahwa panutan kita dalam menjalankan ibadah puasa haruslah sesuai yang tercantum dalam Al Quran. "Efek melaksanakan ibadah puasa, sehat jasmani dan sehat rohani. Yang bilang Nabi Muhammad dan Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184," jelasnya.
Ia menambahkan, sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad SAW, saat menjalankan ibadah puasa akan mendapat kenikmatan pahala. "Pertama, pada saat buka puasa. Kedua, pada saat nanti bertemu dengan Allah di akhirat kelak," sebutnya.
Di penghujung tausiahnya, dirinya menekankan, saat ini banyak kaum muslimin dan muslimat yang puasa hanya mendapat rasa dahaga dan lapar. Namun, tak ada pahala yang diterima. Itu karena, hal-hal yang dapat menghilangkan makna puasa tersebut kerap terlupakan. (bcl comm)
TEKS FOTO: Ratusan masyarakat menghadiri buka puasa bersama di Rumah Pemenangan Relawan Djarot-Sihar di Jalan Hayam Wuruk, Medan, Kamis (24/5/2018).
Sumber http://www.beritalima.com
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.