
JAKARTA - Presiden
Jokowi didesak agar segera memberikan gelar "Bapak Bangsa" kepada Bung
Karno, Presiden RI pertama. Desoekarnoisasi yang dialukan Orde Baru
secara sistematis, harus segera dikoreksi melalui penghargaan setimpal.
Demikian petisi yang ditandatangani peserta diskusi kebangsaan ''Gelar
Bapak Bangsa untuk Soekarno" yang diadakan Barisan Relawan Jokowi
Presiden (BaraJP) di Jakarta Minggu (31/5).
Di tengah diskusi, peserta bersepakat membuat petisi yang mendesak
Presiden Jokowi memberi penghargaan yang sebanding dengan peranan Bung
Karno dalam membangun bangsa.
"Bung Karno dibunuh oleh Orde Baru. Peran Soekarno dalam pembentukan
NKRI direduksi sedemikian rupa melalui berbagai program
desoekarnoisasi. Pelajaran sejarah pun dibelokkan," kata Ketua Umum
BaraJP, Sihol Manullang.
Boni Hargens, pengamat politik yang juga salah satu Ketua DPP BaraJP,
mengatakan, Indonesia tidak cukup sebagai bangsa besar, tetapi juga
harus menjadi bangsa yang beradap, dengan menghargai pendiri bangsa.
"Sekarang saatnya meluruskan sejarah. Sebagai presiden yang bukan
bagian dari Orde Baru, Jokowi harus meluruskan yang bengkok. Jangan
lagi memproduksi sejarah sesuai keinginan, maka Soekarno harus menjadi
Bapak Bangsa," tegas Boni.
Utje Gustaaf Patty, Sekjen BaraJP, mengatakan, Jokowi telah membuat
detail Tri Sakti Bung Karno menjadi Nawacita. Namun hal ini baru
pengakuan atas pikiran Bung Karno, belum merupakan penghargaan
tertinggi.
Sihol mengatakan, Revolusi Mental yang menjadi program unggulan
Jokowi, akan lebih mulus jika menyembuhkan penyakit bangsa. "Penyakit
kita adalah tidak menghargai pendiri bangsa. Ini perlu segera
disembuhkan," katanya.
Menurut Boni, Bung Karno tidak ada duanya, sosok yang mengkombinasikan
perjuangan di lapangan dengan perjuangan politik dan diplomasi. Bung
Karno membangun keragaman, dengan memutuskan kembali ke UUD 1945.
"Jauh sebelum Gus Dur, Bung Karno telah menyatukan kebinekaan
Indonesia. Gus Dur memang berjasa besar dalam menghargai keragaman,
berkat dasar-dasar yang telah ditancangkan Bung Karno," papar Boni.
(dd)
Caption foto:
Barisan
Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) mengadakan diskusi kebangsaan
bertajuk "Gelar Bapak Bangsa untuk Soekarno" di Jakarta Minggu (31/5).
Diskusi diadakan menyambut Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 1945. Dari
kiri ke kanan, Sihol Manullang, Boni Hargens, Utje Gustaaf Patty dan
Feber Suhendra. (Foto: Marisi Rusia Astuti)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.