JAKARTA - Kantor Bea Cukai Bangka yang tidak memberikan rekomendasi ekspor, membuat 57 kontainer timah tertahan di gudang PT Bhanda Ghara Rekso (BGR), diduga sebagai praktik tidak terpuji yang menjadikan Kantor Bea Cukai Bangka sebagai ''kaki tangan'' mafia timah.
"Ke-57 kontainer timah sudah memiliki Laporan Surveyor (LS) dari PT Surveyor Indonesia (SI), dimasukkan ke Bea Cukai tanggal 29 Oktober. Tetapi tiga hari hingga Jumat (31/10), rekomendasi tidak keluar. Ini mafia," tegas Ketua Forum Masyarakat Anti Korupsi Nusantara (Formantara), Syafti Hidayat di Jakarta, Selasa (4/11).
Syafti mengatakan, tidak memberi rekomendasi hingga tanggal 31 Oktober, padahal mulai 1 November 2014 berlaku Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 44 Tahun 2014, membuat ke-57 kontainer timah tidak memenuhi spesifikasi Permendag.
"Di situlah kerja mafia, spesifikasi ke-57 kontainer timah adalah aturan sebelum Permendag 44. Sengaja tidak diberi rekomendasi, supaya tidak bisa ekspor hingga 31 Oktober. Sedangkan dengan Permendag 44 (berlaku sejak 1 November), timah tersebut menjadi tidak sesuai aturan," jelas Syafti.
Timah tersebut adalah milik 13 perusahaan anggota Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia. Seyogyanya diekspor ke Singapura dengan kapal KM Intan Jaya 06.
Manager Logistik PT BGR, Danny, memperoleh konfirmasi, Bea Cukai tidak bisa menerbitkan rekomendasi karena sistem komputer Bea Cukai sedang mengalami kerusakan. "Itulah alasan Bea Cukai," ujar Danny.
Syafti Hidayat mendesak Menteri Keuangan dan Dirjen Bea Cukai menelusuri masalah ini, apakah memang terjadi error dalam sistem komputer Bea Cukai, atau maksud lain agar barang tidak bisa diekspor. (yr)
-
▼
2014
(292)
-
▼
November
(38)
- Jokowi Hapus KTKLN Saat E-Blusukan dengan Migran d...
- Coba Lengserkan Jokowi, Berhadapan dengan Rakyat
- BaraJP Hong Kong: Buka Pelayanan Migran pada hari ...
- Ahmadi Menjadi Perhatian Wakil Rakyat Kota Cirebon
- Ketua Bara JP Jatim Dipercaya Jadi Sekretaris Pera...
- Pendeta GKII Alex Pangau Ditangkap, Selingkuhi Jemaat
- Jokowi: Menteri dari Relawan? Lho, kan Yohana dari...
- Ahmadi Kehilangan HP di Pom Bensin Pekalongan
- Basuki Meninggal Akibat Proyek PT Ketrosden Trias...
- Jokowi Bertemu BaraJP, Pelantikan Jagung Molor
- Pilkades Tahap Pertama Kapolda Bertandan Ke Sumenep
- Ahmadi Hadapi Cobaan Dengan Tenang
- Pemkot Semarang Bangga Dengan Semangat Ahmadi
- Dengan dikawal Bara JP Jateng & IPJI, Ahmadi diter...
- Ahmadi Sudah Melewati Kabupaten Demak, Langsung Me...
- Kru Beritalima Berbagi Kasih dengan Keluarga Ahmadi
- Sarasehan & Tasyakuran Bara JP di Malang, Wacanaka...
- Zulkifli Hasan Alih Fungsi Habitat Orangutan di Ta...
- Bujang Daud : “Halangi Tugas Wartawan,Didenda 500 ...
- Duo Mantan Kombatan GAM "Sukses" Bertani Kedelai
- Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana Apresi...
- Jokowi Hendaknya Segera Bentuk Bank Tanah
- Bara JP Dukung Ahok Gubernur DKI Hingga 2027
- Pejalan Kaki Ahmadi Menuju Jakarta Istirahat di K...
- Dengan Modal Rp. 6000 Ahmadi Berangkat Jalan Kaki...
- Melihat Keseharian Ahmadi Pejalan Kaki Surabaya - ...
- Dossy Iskandar ; KMP Rapat-rapat Yang Digelar Kub...
- Masyarakat dan LSM tuntut Pemerintah Tinjau Invest...
- Bara JP Papua Tolak Program Transmigrasi Jokowi da...
- ESDM Minta Permendag 44 Ditangguhkan, jadi Argumen...
- Bea Cukai Bangka jadi ''Kaki Tangan'' Mafia Timah
- Ibu Negara Beri Modal Usaha Ibu Penghina Jokowi
- DPRD Babel Dukung Gubernur Desak Ubah Permendag 44...
- Laporan dari Istana Negara Guntur Budiawan
- Menengok Pesawat Kepresidenan Jokowi
- Menteri Tedjo: Langkah Polisi Sudah Tepat
- Jadi Menko, Pengalaman Aktivis & Organisasi Dijadi...
- Menteri Susi Pudjiastuti Akan Berikan Gajinya Untu...
-
▼
November
(38)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.