PADANG -- Kendati sempat ditunding tidak fair dalam proses seleksi, pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang masa bakti 2014 - 2017 tetap dilantik oleh Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, di Balaikota Padang, Kamis (2/10). Evi Santoso dan empat pengurus lainnya diamanatkan sebagai ketua dan wakil ketua lembaga pengelola zakat tersebut setelah melalui seleksi yang dilakukan Panitia Seleksi (Pansel).
Pengurus yang baru ini diharapkan dapat menggali potensi zakat ummat serta mengelolanya dengan optimal dan tepat sasaran. Sekaligus menghapus paradigma bahwa Baznas Kota Padang selama ini hanya pengumpul zakat PNS di lingkungan Pemko Padang.
Padahal, menurut Mahyeldi, potensi zakat ummat itu jauh lebih besar di kalangan masyarakat pedagang, pengusaha serta pelaku bisnis lainnya. ''Zakat dari PNS Pemko Padang saja setiap tahun dapat terkumpul Rp. 20 milyar. Tentunya, akan lebih besar lagi jika potensi zakat kalangan pedagang dan pengusaha ini dapat dkelola Baznas,'' ujarnya.
Lebih lanjut Mahyeldi menekankan, Baznas Kota Padang harus bisa mendapatkan kepercayaan dari ummat sehingga bisa merangkul para muzaki untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas,'' katanya.
Terkait rumor penetapan pengurus yang dituding tidak fair, Mahyeldi menepis anggapan tersebut. ''Pengurus telah diseleksi Pansel. Mereka datang dari latar belakang dan disiplin ilmu yang berbeda - beda. Kebetulan 4 orang diantaranya adalah PNS. Tak tertutup kemungkinan pengurus juga bisa berasal dari partai politik, tetapi mesti lulus seleksi yang dilakukan tim pansel sesuai standar yang disyaratkan,'' jelsnya.
Sedangkan, Evi Santoso, Ketua Basnaz Kota Padang yang baru dilantik, bertekad mengelola Baznas Kota Padang dengan profesional sehingga memberi kontribusi lebih besar bagi kesejahteraan umat.
'' Sebagai pengurus yang baru diberi amanah, tentunya yang pertama dilakukan adalah melanjutkan program sebelumnya yang sudah baik,'' ujar Evi Santoso.
Selain itu, pengurus berencana menjalin sinergi secara teknis dengan lembaga amil zakat yang ada, agar distribusi zakat lebih merata dan tepat sasaran.
Kemudian, lanjut Evi, program pendayagunaan akan disinergikan dengan program unggulan Walikota dan Wakil Walikota Padang. Terutama, untuk program bedah rumah bagi warga miskin, dan menumbuhkan ribuan pengusaha UMKM baru.
''Kita juga akan menghilangkan paradigma bahwa Baznas hanya untuk mengumpulkan zakat PNS. Melainkan juga mengumpulkan zakat warga sehingga semua merasa memiliki dan bersama - sama membesarkannya,'' tukasnya.
Pengurus yang baru ini diharapkan dapat menggali potensi zakat ummat serta mengelolanya dengan optimal dan tepat sasaran. Sekaligus menghapus paradigma bahwa Baznas Kota Padang selama ini hanya pengumpul zakat PNS di lingkungan Pemko Padang.
Padahal, menurut Mahyeldi, potensi zakat ummat itu jauh lebih besar di kalangan masyarakat pedagang, pengusaha serta pelaku bisnis lainnya. ''Zakat dari PNS Pemko Padang saja setiap tahun dapat terkumpul Rp. 20 milyar. Tentunya, akan lebih besar lagi jika potensi zakat kalangan pedagang dan pengusaha ini dapat dkelola Baznas,'' ujarnya.
Lebih lanjut Mahyeldi menekankan, Baznas Kota Padang harus bisa mendapatkan kepercayaan dari ummat sehingga bisa merangkul para muzaki untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas,'' katanya.
Terkait rumor penetapan pengurus yang dituding tidak fair, Mahyeldi menepis anggapan tersebut. ''Pengurus telah diseleksi Pansel. Mereka datang dari latar belakang dan disiplin ilmu yang berbeda - beda. Kebetulan 4 orang diantaranya adalah PNS. Tak tertutup kemungkinan pengurus juga bisa berasal dari partai politik, tetapi mesti lulus seleksi yang dilakukan tim pansel sesuai standar yang disyaratkan,'' jelsnya.
Sedangkan, Evi Santoso, Ketua Basnaz Kota Padang yang baru dilantik, bertekad mengelola Baznas Kota Padang dengan profesional sehingga memberi kontribusi lebih besar bagi kesejahteraan umat.
'' Sebagai pengurus yang baru diberi amanah, tentunya yang pertama dilakukan adalah melanjutkan program sebelumnya yang sudah baik,'' ujar Evi Santoso.
Selain itu, pengurus berencana menjalin sinergi secara teknis dengan lembaga amil zakat yang ada, agar distribusi zakat lebih merata dan tepat sasaran.
Kemudian, lanjut Evi, program pendayagunaan akan disinergikan dengan program unggulan Walikota dan Wakil Walikota Padang. Terutama, untuk program bedah rumah bagi warga miskin, dan menumbuhkan ribuan pengusaha UMKM baru.
''Kita juga akan menghilangkan paradigma bahwa Baznas hanya untuk mengumpulkan zakat PNS. Melainkan juga mengumpulkan zakat warga sehingga semua merasa memiliki dan bersama - sama membesarkannya,'' tukasnya.
(rel/ede)
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi Globalaceh.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.