Surabaya - Papuatime.com, Aktivis Lingkungan Hidup  Alberth Torey Stones, ST, MT yang tinggal di kota Surabaya dan ikut membidani berbagai pengembangan lingkungan hidup di Jawa Timur Turut memikirkan Tanah Kelahirannya yaitu Papua. 

Alberth Panggilan akrabnya menyampaikan, Menteri yang masuk di Kabinet Jokowi - JK nantinya harus benar-benar orang Papua dan punya kompetensi terhadap Papua "Saya sebagai putra Papua yang selama ini banyak belajar di Jawa Timur, melihat saudara Augusinus Rumansara sangatlah tepat jika menjadi menteri yang masuk di kabinet Jokowi - JK mewakili Papua, dengan berbagai latar belakang dan pendidikannya saya rasa beliau sudah pantas" Pungkas Alberth Torey Stones, ST, MT yang aktif di Jawa Timur sebagai Relawan Lintas Suku Mengusung Jokowi-JK dan aktif diberbagai organisasi di Jawa Timur

Visi : Membangun Indonesia dengan hati, Dipersatukan dengan Kasih untuk mencapai  Masyarakat Indonesia yang Maju, Adil, Makmur, Damai, Nyaman, Aman, dan Sejahtera.  Misi : 1. Masyarakat Indonesia sebagai pokok pembangunan harus memiliki kedaulatan kenyamanan pemerolehan kesehateraan hidup 2. Masyarakat Indonesia sebagai pokok pembangunan  harus memiliki kedaulatan  peningkatan Sumber Daya Manusia melaui sektor pendidikan. 3. Masyarakat Indonesia sebagai pokok pembangunan  harus memiliki kedaulatan  kesehatan 4. Masyarakat Indonesia sebagai pokok pembangunan harus memiliki  kedaulatan ekonomi yang krearif, aktif, dan produktif 5. Masyarakat Indonesia harus memiliki kedaulatan hakiki pada pertanian  dan kelautan   6 Masyarakat Indonesia sebagai pokok pembangunan harus memiliki   kedaulatan energi  7. Masyarakat Indonesia sebagai pokok pembangunan sebagai pokok pembangunan  harus memiliki kedaulatan  infrakstruktur   Nilai-Nilai Dasar : Kejujuran, kerendahan hati, kebersamaan, kedisiplinan,  percaya diri dan tanggungjawab  Motto : Bekerja jujur, fokus, percaya diri, team work, dan melayani dengan kasih.

Berikut Biodata Augustinus Rumansara :

Augustinus Rumansara (Kristen Protestan, lahir di Biak, Papua 23 Agustus 1946, umur 68 tahun) menikah dengan Grace Augusthine Papare dan memilki empat anak.

Pendidikan:  (1960)  Jongens Vervolg School (JVVS), SCO Korido Biak, (1963) SMP YPK Biak (Primaire

                       Middekbare School (PMS) Biak, (1966) SMA YPK Biak, (1970) Lulus B.Sc Jurusan Agronomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, (1977) lulus Insinyur (Ir)/S1 Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, (1990) lulus Master of Arts (MA) dalam Development Politics pada Institute of Social Studies (ISS) Denhaag Belanda. (1977-1980) System Analyses and Program Planning UKSW, (1989) Strategic Management Training, Institute for Development Recearch (IDR) Boaton USA bagi pemimpin NGO/LSM Asia, (1992-1993) Leadership Training for Susitanable Development (LEAD Program), Rockefeller Foundation/Kepemimpinan Pembangunan Berkelanjutan Negera Berkembang (Jakarta, Chiangmay, Simbabwe), (1996) Micro Finance Training, The Economic Institute and Colorado, USA (untuk Pembangunan Masyarakat Kecil di Negara Berkembang),    (1999) Ecoregional Planning, WWF, Bangkok (Thailand)  dan Kinabalu (Malasia)   (2002) Crisis Media Training Jakarta.

Karir:    1. (1993) People’s Economy: Development in Irian Jaya: Callenge and Opportunities dalam Culture in Development and Globalization, Tokyo, Japan  (sebagai Narasumber),  (1998) Indonesia, The Struggle of People of Kedung Ombo/The Struggle of accountability, The World Bank, NGO and Grassroots Movements,  (2000) The Indonesian Political Economy and Its Impact Toward The Papuan People’s Economy in Rountable Discussion by Indonesia, Berlin Jermany (sebagai penyaji/nara sumber) , (2007) Quavadis Papuan Economy, with Cowry Shell Money into the Future of West Papuan Economy without Papuans in Newied, Engers Jermany (sebagai penyaji/nara sumber).

                 2. (1982-1987) Ketua Motivator Pembangunan untuk Indonesia Timur dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI); (1986-1990) Direktur Executif YPMD (yayasan Pengembangan Masyarakat Desa Irian Jaya/The Irian Jaya Rural Commnunity Development Foundation; (1991-1994) Sekretaris Executive (Direktur), International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) untuk pembangunan Indonesia dibidang hak asasi manusia (HAM), advokasi, demokrasi, pemerintahan yang bersih (good governance) dari Bank Dunia;   (1991-2001) Direktur Eksekutif YPPWI (yayasan Pengembangan Prakarsa Wirausaha Irian Jaya/Foundation for Enterpreneuship initiative Development in Irian Jaya; (1995) Konsultan untuk Evaluasi Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) di Jakarta; (1995) Konsultan Perencanaan Strategis Pembangunan Masyarakat  Banjarmasin Kalimantan; (1996) Konsultan Perencanaan Strategis Pembangunan Masyarakat  Samarindah Kalimantan Timur;  (1996) Konsultan Perencanaan Strategis Pembangunan Masyarakat  Pedesaan untuk Yayasan Mitra Tani Yogyakarta; (1997) Konsultan Perencanaan Strategis Pembangunan Masyarakat  Pontianak Kalimantan Barat dari yayasan Pancur Kasih; (1997) Konsultan Perencanaan Strategis untuk Yayasan Alfa Umega Kupang NTT, dan Lembaga Pengkajian Pembangunan MAsyarakat Adat Irian Jaya (LPPMA) di Jayapura; (1997-2001) Direktur Worldwide Fun for Nature (WWF) Irian Jaya;

           3. - (2001-2004) Vice President  BP Tangguh Indonesia for Integrated Social Strategy BP  Indonesia;

                      -  (2008)   Ketua Panel Tinjauan Kepatuhan Bank Pembangunan Asia/ Chair Compliance Rview Panel Asian Development Bank/ADB) in Manila Philippines dengan dengan anggota 3 (tiga) orang untuk memeriksa Kepatuhan ADB terhadap Kebijakan-kebijakannya bila ada gugatan dari masyarakat yang terkena dampak langsung dari proyek-proyek yang dibantu ADB pada Negara-negara anggota ADB, memberikan rekomendasi kepada Dewan Direksi ADB untuk tindakan-tindakan perbaikan.

                  -  (2008–2009) Advisor on Pro-Poor Grwth and Service Delivery, Papua Province, World Bank.

                - (2009 – 2010)  Senior advisor Gubernur Papua ,

                  - (2010 – sekarang);  Ketua Satuan Tugas Pembangunan Rendah Karbon Provinsi Papua                 (Kantor Perobahan Iklim Papua) bekrja sama dengan Badan Pengembangan REDD+ Nasional dan Dewan Perobahan Iklim Nasional di Jakarta.

(##)